Selamat pagi sahabat OSZ....
Pemanasan global selalu menjadi isu yang selalu dibicarakan pada saat ini. Kondisi bumi yang semakin panas dan musim yang tidak bisa diprediksi, ujung-ujungnya masih karena tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab. Dalam al Qur'an juga sudah digambarkan dalam surat Ar Ruum ayat 41-42 :
Telah tampak kerusakan
di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah
menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di
bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari
mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (Q.S. Al-Ruum, 30:41-42)
Selanjutnya, apakah kita mau digolongkan kepada manusia perusak ? Jawabannya tentu saja TIDAK. Rasulullah juga telah mengajarkan kita semua untuk menyayangi lingkungan. Diantara salah satu perwujudannya, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup membuat program Sekolah Adiwiyata. Berikut sekelumit informasi mengenai Adiwiyata.
A. Gambaran Umum Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di
Indonesia.
Pada
awalnya penyelenggaraan PLH di Indonesia dilakukan oleh Institut Keguruan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975. Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis‐garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup diujicobakan
di 15 Sekolah Dasar Jakarta. Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri
Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat
Studi Lingkungan (PSL) di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, dimana
pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL mulai dikembangkan).
Sampai tahun 2010, jumlah PSL yang menjadi Anggota Badan Koordinasi Pusat Studi
Lingkungan (BKPSL) telah berkembang menjadi 101 PSL. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendidikan Nasional (Ditjen Dikdasmen
Depdiknas), menetapkan bahwa penyampaian mata ajar tentang kependudukan dan
lingkungan hidup secara integratif dituangkan dalam kurikulum tahun 1984 dengan
memasukan materi kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam semua mata
pelajaran pada tingkat menengah umum dan kejuruan. Tahun 1989/1990 hingga 2007,
Ditjen Dikdasmen Depdiknas, melalui Proyek Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan program Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) mulai
dikembangkan pada tahun 2003 di 120 sekolah. Sampai dengan berakhirnya tahun
2007, proyek PKLH telah berhasil mengembangkan SBL di 470 sekolah, 4 Lembaga
Penjamin Mutu (LPMP) dan 2 Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG).
Prakarsa
Pengembangan Lingkungan Hidup juga dilakukan oleh LSM. Pada tahun 1996/1997
terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yang beranggotakan LSM yang berminat dan
menaruh perhatian terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup. Hingga tahun 2010,
tercatat 150 anggota Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL, perorangan dan
lembaga) yang bergerak dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan
hidup. Sedangkan tahun 1998 – 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di VEDC (Vocational
Education Development Center) Malang mengembangkan Pendidikan Lingkungan
Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup Kejuruan dengan
melakukan pengembangan materi ajar PLH dan berbagai pelatihan lingkungan hidup
bagi guru‐guru Sekolah Menengah Kejuruan termasuk guru SD, SMP, dan
SMA.
Pada
tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional
dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan
tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006
Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Program
ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah model dengan
melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan
Lingkungan Hidup.
Sejak
tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program Adiwiyata baru
mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56
sekolah, Adiwiyata: 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang
mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia. Dari keadaan tersebut di atas, sebarannya
sebagaian besar di pulau Jawa, Bali dan ibu kota propinsi lainnya, jumlah/
kuantitas masih sedikit, hal ini dikarenakan pedoman Adiwiyata yang ada saat
ini masih sulit diimplementasikan.
Dilain
pihak Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum dapat menjawab kendala yang
dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata.
Hal tersebut terutama kendala dalam penyiapan dokumentasi terkait kebijakan dan
pengembangan kurikulum serta, sistem evaluasi dokumen dan penilaian fisik .
Dari kendala tersebut diatas, maka dianggap perlu untuk dilakukan penyempurnaan
Buku Panduan Pelaksanaan Program Adiwiyata 2012 dan sistem pemberian
penghargaan yang tetap merujuk pada kebijakankebijakan yang telah ditetapkan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud. Oleh karenanya diharapkan sekolah
yang berminat mengikuti program Adiwiyata tidak merasa terbebani, karena sudah
menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan Nasional
sebagaimana dilengkapi dan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No.19 tahun 2005, yang dijabarkan dalam 8 standar pengelolaan pendidikan.
Dengan
melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan warga sekolah, khususnya
peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan
mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap
perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan
berkelanjutan di daerah.
B.
Pengertian dan tujuan Adiwiyata
ADIWIYATA
mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat
diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju
kepada cita‐cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata
adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan
C.
Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata
Pelaksanaan
Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar berikut ini;
- Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
- Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif
D.
Komponen Adiwiyata :
Untuk
mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program
yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat
komponen tersebut adalah;
- Kebijakan Berwawasan Lingkungan
- Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
- Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
- Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
E.
Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata
- Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.
- meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi.
- Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif.
- Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai‐nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.
- Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.
Sumber : http://www.menlh.go.id
Semoga bermanfaat ..... :)
Labels:
Madrasah
Thanks for reading Sukses Menuju Sekolah / Madrasah Adiwiyata Nasional, Adiwiyata Mandiri. Please share...!
0 Comment for "Sukses Menuju Sekolah / Madrasah Adiwiyata Nasional, Adiwiyata Mandiri"